Oleh : Fathimah Adz
(Writer Milenials)
#InfoMuslimahJember -- Sebelum
kita bahas lebih jauh, kita kudu paham dulu nih, apa sih makna
kriminalisasi? Jadi, buat temen-temen yang belum tau makna kriminalisasi,
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), Kriminalisasi adalah proses untuk mengubah pemikiran yang semula tidak
dikategorikan sebagai masalah darurat tetapi kemudian digolongkan sebagai
peristiwa berbahaya yang dilakukan oleh masyarakat. Nah, kalau kita ngobrolin kriminalisasi Islam, pasti teman-teman sudah pada mengerti, akan kemana
bahasan kita selanjutnya.
Tahun 2019 telah menjadi tahun yang kelam bagi umat Islam. agama dan
syariat Islam banyak di kriminalisasi. Mulai dari larangan bercadar pada ASN,
penghapusan materi khilafah dan jihad di kitab fiqh dan madrasah. Belum lagi
dengan penghinaan atas syariat-syariat Islam, nabi, dll. Bahkan yang terbaru ini, istri mantan Presiden Gus Dur, Ibu Sinta Nuriyah memberi pernyataan, "Jilbab tak wajib bagi perempuan muslimah."
Wah, kok bisa ya? Akibat pernyataan
‘Eyang Sepuh’ Ibu Sinta Nuriyah ini, netizen di twitter dan instagram banyak
berkomentar untuk stop wajibkan santriwati berjilbab. Lha, gimana jadinya,
kalau santriwati malah nggak berjilbab?
Aneh ya? Seorang istri dari mantan presiden sekaligus ulama besar bisa memberikan
statement yang sangat-sangat menyelisihi syariat dan hukum Allah. Padahal
Allah, Pencipta sekaligus yang berhak menjadi Pengatur manusia sudah sangat
gamblang menyampaikan dalam Al-Quran,
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada
istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah
mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar
mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak di ganggu. Dan Allah
Maha Pengampun, Maha Penyayang “ (QS. Al-Ahzab 59).
Sudah jelas banget, perintah Allah untuk
berjilbab adalah agar perempuan mukmin mudah dikenal dan tidak di ganggu. Apa jadinya kalau manusia dibiarkan memilih jenis pakaiannya sendiri? yang mau pakai rok mini, monggo. Pakai hot pants,
monggo. Pakai baju yang ‘you can see’, juga monggo. Al hasil akan banyak
kerusakan yang ditimbulkan. Teliti saja disekitar kita. Bukankah
banyaknya terjadi kasus pelecehan seksual karena abainya wanita menutup aurat dan minim kain
bajunya?
Ada apa?
Mungkin
teman-teman banyak bertanya, kenapa makin banyak pembesar-pembesar negeri ini memberikan statement yang menyalahi
syariat islam? Yupz, karena umat islam saat ini tidak punya junnah (benteng). Jadinya,
ada banyak ‘peluru’ yang lansung masuk ke tengah-tengah umat islam. tanpa
penghalang. Baik berupa penistaan syariat Islam, pembunuhan terhadap jiwa-jiwa
kaum muslimin, program-program dari musuh Islam guna untuk mematikan potensi
besar kaum muda muslim, dan masih banyak lagi. Islam jadi kehilangan kewibawaan
dan kemuliaannya, syariat Islam tak lagi di hargai, darah kaum muslimin yang
tumpah tak lagi membuat kita marah. Pemikiran barat yang tertanam kuat di jiwa
pemuda muslim tak lagi membuat resah. Mereka berhak mengatur hidupnya sendiri,
sesuka mereka lupa bahwa mereka islam.
Punya aturan kehidupan dari Sang Maha Pengatur. Musuh-musuh islam pun
tak lagi memiliki rasa takut terhadap kaum muslimin.
Hal
ini tentu berbeda jauh dengan saat junnah (benteng) kuat islam ada. Musuh Islam
tak berani ‘menyentuh’ kaum muslimin, bagi segi syariat, maupun
individunya. Kita sangat mulia dan
terhormat bagi mereka. Sekali berani mengusik atau bahkan melecehkan syariat
kita, maka khalifah akan menghukumnya dengan hukuman yang berat dan menjerakan.
Akhirnya, tak akan ada yang berani mengusik bahkan sampai melecehkan umat Islam.
Teringat suatu kisah, saat kaum muslimin
berhasil memfutuhan sebuah daerah. Setelah di futuhat, kaum muslimin
menancapkan al-liwa dan ar-royah di atas bukit daerah itu. Penduduk yang
bersembunyi tak berani keluar menuju daerah itu, karena di kira masih ada kaum
muslimin di dalam daerah tersebut, padahal kaum muslimin sudah kembali berjihad
di daerah lain dan sudah meningggalkan daerah itu berbulan-bulan lamanya.
Begitulah
mulianya kaum muslimin saat memiliki junnah berupa khilafah Islamiyyah. Bahkan
kibaran al-liwa dan ar-royah sudah sangat membuat gentar dan ketakutan yang
luar biasa di hati musuh musuh islam.
Well, kalau kita sudah ‘muak’ dengan banyaknya
kasus-kasus yang melecehkan umat Islam, maka sudah saatnya kita butuh junnah
untuk kaum muslimin. Junnah yang akan
mengembalikan kejayaan, kemuliaan, kehormatan, kejayaan bagi umat muslimin
seluruhnya. Menjadi Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Tentu junnah ini tak akan terwujud tanpa
adanya pengorbanan dari kita.
Maka, sudah saat nya kita bangkit. Keluar dari zona nyaman. Berhenti larut
dalam permasalahan diri sendiri. Mari peduli dengan
permasalahan ummat, insyaAllah pertolongan Allah akan tegak bersama orang-orang
yang bersabar dan berusaha. Aamiin
Wallahu ‘alam bish showwab.
0 Comments
Posting Komentar