Oleh. Muzayyanah, S.Pd
#InfoMuslimahJember -- Heboh, berita pencurian di
Banyuwangi lewat pesan suara yang menyebar dengan cepat di media sosial membuat
warga masyarakat resah. Seperti dikutip dari PikiranRakyat.com, bahwa Kabar
Besuki berusaha melakukan konfirmasi dengan pihak keamanan di Polsek Gambiran,
Banyuwangi, Jawa Timur terkait kabar tersebut.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Gambiran,
IPDA Yaman Adinata membantah ada penangkapan maling dan aksi kejar-kejaran yang
dilakukan oleh warga pada Senin, 27 April 2020 malam. Sejak berita heboh
tersebut, sampai tulisan ini dibuat, warga Banyuwangi, khususnya para kaum
lelaki, masih melakukan ronda secara bergilir setiap malam.
Kegiatan ronda bergilir ini, sebagai wujud
kekhawatiran masyarakat akan adanya pencuri yang akan masuk ke wilayahnya. Meski
Polresta Banyuwangi telah melakukan patroli malam secara serentak di 25
kecamatan di Banyuwangi. Walaupun kami
sebagai warga masyarakat tidak melihat secara langsung mereka melakukan patroli
keliling sampai di desa-desa (detiknews.com).
Isu pencurian ini menambah keresahan
warga Banyuwangi. Sudahlah warga dibuat resah dengan adanya pandemi covid-19
yang sampai hari ini jumlah penderita positif masih terus bertambah. Isu pencurian
ini menambah ketidakkhusyukan kaum muslim di Banyuwangi yang sedang menjalankan
ibadah puasa.
Dari sini nampak, bahwa keamanan
warga di era kepemimpinan sistem demokrasi, harus dibayar dengan waktu dan
tenaga masyarakat sendiri. Mereka harus berjuang mengamankan wilayahnya
sendiri. Walau ada peran polisi, namun masih sangatlah kurang memadai untuk
keamanan warga.
Islam Menjamin Keamanan Rakyat
Islam adalah agama yang sempurna,
tidak hanya mengatur masalah ibadah dan akhlaq belaka. Islam, juga mempunyai
mekanisme menjaga keamanan rakyatnya yang dijalankan oleh negara khilafah. Karena,
dalam Islam pemimpin adalah pengurus rakyatnya.
Kepolisian dalam negara Islam adalah alat
utama negara dalam menjaga keamanan. Keamanan dalam negara Islam diurus oleh
Departemen keamanan dalam negeri yang dipimpin oleh Direktur Keamanan Dalam
Negeri (mediaumat.news).
Jadi, kepolisianlah yang berperan
uatama dalam menjaga keamanan negara. Jika kepolisian dalam menjalankan
tugasnya, tidak sanggup mengatasi gangguan keamanan, maka Departemen Dalam
Negeri bisa meminta bantuan tentara (jaisy).
Fungsi dan tugas kepolisian dalam
Islam adalah bersifat pencegahan dan penindakan. Beberapa tindakan yang
dianggap bisa mengancam keamanan dalam negeri adalah : (1) Murtad dari Islam;
(2) Memisahkan diri dari negara; (3) Menyerang harta, jiwa dan kehormatan
manusia; (4) Penanganan Ahl ar-Riyab (mereka yang dikhawatirkan dapat
menimbulkan kemadharatan dan bahaya terhadap institusi negara, masyarakat dan
individu).
Sebelum tindak kejahatan di atas
terjadi, maka pihak kepolisian melakukan tindak pencegahan terlebih dahulu. Dalam
kasus isu pencurian yang terjadi di Banyuwangi baru-baru ini, adalah termasuk
dalam penyerangan terhadap harta.
Pencegahan yang dilakukan oleh
polisi terkait tindakan pencurian adalah dengan mewaspadai, menjaga, melakukan
patroli dan penyadaran terhadap warga masyarakat, agar tidak melakukan tindak
kriminalitas. Patroli dilakukan polisi sampai ke pelosok desa.
Tindakan pencegahan ini pernah
dicontohkan pada masa Khulafaur Rasyidin. Pada masa Abu Bakar, Abdullah bin Mas’ud bertindak sebagai
komandan patroli. Di masa Umar bin Khaththab patroli dilakukan oleh Beliau
sendiri yang ditemani oleh pembantunya dan kadang-kadang ditemani oleh
Abdurrahman bin Auf (Struktur Daulah Islam: hal.161).
Sedangkan jika tindakan pencurian
telah terjadi, maka polisi bertugas mengejar, menangkap, membunuh, menyalibnya
dan atau membuang mereka.
Di dalam negara Islam, warga masyarakat
tidak perlu menyewa satpam untuk menjaga keamanan diri dan harta mereka. Apalagi
harus melakukan ronda secara bergilir. Cukup polisi yang sudah dibayar oleh
negara untuk menjaga keamanan masyarakat.
Inilah konsep keamanan dalam
Islam yang membuat warga masyarakat aman. Siapa yang tidak menginginkan
hidupnya aman tanpa harus membayar mahal?
0 Comments
Posting Komentar