Oleh. Usi Safitri
Alhamdulillah telah diselenggarakan agenda
KPA (Kelas Politik Aktivis) batch #2 dengan tema “Trend Childfree, Yakin
bikin happy?” pada Minggu, 19 September 2021.
Bersama kak Hida (Founder Women Islamic
Course) sebagai pemateri, dan Kak Siska (Part Women Islamic Course) sebagai
host. Acara ini dihadiri aktivis mahasiswa dari berbagai organisasi se Jember,
baik intra dan ekstra kampus. Sebelum masuk materi, acara ini diawali dengan
nobar vlog cerita perjuangan dan penantian bertahun-tahun salah satu pasangan
artis tanah air.
Dari cerita dan MV yang telah menampilkan
bentuk bahagia dan rasa syukurnya akan kehadiran si buah hati dan menjadi orang
tua dan di
tengah banyaknya pasangan yang berjuang memiliki anak, ironisnya
ada orang-orang yang dianugrahi kemampuan memiliki anak, namun malah memilih childfree
dan bahkan dilingkungan sekitar kita banyak yang menerima
ide ini. Sebenarnya apa itu childfree? Dan bagaimana ide itu dapat muncul?
Apa itu Childfree?
Dari banyaknya pasangan yang menginginkan dan
kerasnya perjuangan untuk menanti kehadiran si buah hati, nyatanya ada
orang-orang yang diberi anugrah memiliiki kemampuan memiliki anak, malah
memilih untuk Childfree atau tidak memiliki anak.
Kenapa ada orang-orang yang menginginkan Childfree?
Banyak alasan, mengapa orang-orang
menginginkan Childfree, diantaranya khawatir akan masalah ekonomi,
asumsi bahwa memiliki anak saat ini adalah suatu hal yang mahal, dan pada
kenyatannya memang demikian. Wajar di kehidupan saat ini yang makin sempit dan
susah, sehingga khawatir memberikan kehidupan yang layak untuk anak. Selain itu
ada trauma masa lalu, atau pengalaman masa lalu dari keluarga broken home
sehingga khawatir jika nanti memiliki anak, akan mengalami hal yang sama.
Benarkah childfree, benar-benar
membuat kita bahagia?
Kenyatannya dengan memilih childfree
tidak selalu membuat kita bahagia, dan pada realitasnya tidak seperti itu,
mungkin akan kita melihat orang-orang ketika memutuskan childfree terlihat
bahagia, dan bebas untuk meraih karir setinggi mungkin, tapi belum tentu bahagia juga,
karena memilih childfree atau tidak, hidup akan selalu ada masalah.
Malah banyak sebenarnya orang-orang yang
berjuang memiliki anak, ini jika kita berbicara tentang fitrah, karena pada
fitrah makhluk hidup adalah berkembang biak, jadi apabila seseorang tidak ingin
memiliki anak, berarti sudah tidak sesuai dengan fitrahnya sebagai manusia.
Selain itu bisa dibayangkan apabila makhluk hidup tidak berkembang biak, bisa
jadi akan punah pastinya, dan harusnya kita bahagia ketika kita memiliki anak,
bukan malah keliatan ribet, atau nggak bahagia ketika memiliki anak, dan itu
tidak sesuai dengan kodratnya perempuan, terlebih di dalam Islam.
Lalu bagaimana pandangaan Islam terhadap ide
ini?
Pertama, sebagian orang memilih childfree dikarenakan
khawatir akan masalah rezeki, atau khawatir tidak dapat mencukupi kebutuhan
hidup si anak. Pemikiran ini amatlah bahaya bagi seorang muslim karena ini
adalah masalah aqidah, maka harus segera diluruskan.
Kedua,
Kak Hida mengatakan bahwa “Memiliki anak atau tidak di dalam Islam hukumnya
adalah tidak wajib, karena pada dasarnya punya anak atau tidak itu adalah
wilayah Allah, bukan wilayah kita”. Bahkan terdapat hadist bahwa jika mempunyai
anak yg sholih atau sholiha bisa menjadi investasi syurga.
Ketiga,
derajat seorang perempuan akan
menjadi mulia ketika dia menjadi seorang ibu. Menjadi ibu, bukan suatu hal yang
harus dikhawatirka atau dihindari.
bagi orang-orang barat mungkin tidak apa jika tidak memilih menjadi seorang
ibu, tapi bagi kita seorang muslimah, akan sangat berbahaya apabila ide ini
diambil, namun sayangnya negara kita tidak memberikan respon apapun akan adanya
bahaya ide ini.
Bahaya ide childfree
“Ide ini mengingkari Allah sebagai Ar razaq yaitu pemberi rezeqi, jika ini mendominasi pikiran seoarang muslim tentu akan sangat berbahaya” Kata Kak Hida.
Selain itu bahaya lain jika mengadopsi ide
ini adalah, bahaya peradaban manusia, bisa dibayangkan jika semua orang tidak
ingin memiliki anak, bagaimana bisa menjadi bangsa yang besar jika tidak ada
yang menjalankan peradaban itu.
Lantas apa yang mendasari Muslimah
menyuarakan ide ini, terlebih dia adalah influencer muslimah?
Hal ini tidak lepas dari gaya hidup sekuler
yang memisahkan agama dari kehidupan, sehingga melahirkan kehidupan yang bebas
dan liberal, agama yang seharusnya menjadi pengatur malah ditinggalkan.
Childfree sendiri
adalah bagian dari pemikiran liberal menjunjung tinggi kebebasan dan mengatas
namakan Hak Asasi Manusia (HAM) yang
ujung-ujungnya malah menjadi lepas dari fitrahnya sebagai seorang wanita.
Dan jika kita telusuri lebih jauh lagi, ide
ini tidak jauh dari ide-ide feminisme atau kesetaraan gender, yang menyatakan
perempuan setara dengan laki-laki sehingga mereka menyuarakan apa yang mereka
inginkan.
Kenapa ide ini banyak diambil, padahal ide feminisne ini tidaklah wajar?
Hal ini karena telah diaruskan di
tengah-tengah masyarakat. Feminisme sebenarnya tidak memberikan kehidupan yang
lebih baik bagi perempuan, tapi karena feminisme memberikan kebebasan bagi
perempuan untuk menentukan hidupnya, akhirnya banyak perempuan termasuk
muslimah mengambil ide ini, bahkan bukan hanya mengambil tapi juga
mengopinikannya, padahal ide ini sejatinya tidak menjadikan perempuan keluar
dari masalah hidupnya justru malah menyengsarakan perempuan dengan dalih
kesejahteraan perempuan.
Lalu bagaimana agar kita tidak terjebak
dengan ide-ide ini?
Kak Hida mengatakan “Yaitu dengan menguatkan
aqidah, mengembalikan bagaimana Islam mengatur. Dan kita tidak akan pernah tahu apa yang kita
ambil sesuai dengan syariat atau tidak, jika kita tidak mempelajarinya”.
The History of the Casino - One of the Most Popular Casinos
BalasHapusA 바카라 relative newcomer to sol.edu.kg the world of online gambling, Wynn Las Vegas opened its doors to a new audience of over 600,000 토토 사이트 in 2017. casino-roll.com This was the first casino casinosites.one