Oleh: Juhaini, S. Pd
Pada hari Minggu, tanggal 28 April 2024 diadakan acara Talkshow Inspiratif yang bertempat disebuah rumah makan dengan mengangkat persoalan Mental Health yang berjudul "Empower your mind ; Jadi bos besar di dunia pikiranmu
Acara ini di ikuti oleh mahasiswi. Dengan menghadirkan speaker dari kalangan Dosen dan Guru.
Speaker 1 disampikan oleh Ibu Rohmatush Shofiyah, S.Si., M.Si. dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember. Beliau menyampaikan terkait masalah kesehatan mental yang terjadi saat ini. Menurutnya mental terkait dengan akal (pikiran/rasional), jiwa, etika (moral) dan tingkah laku.
Sedangkan Kesehatan mental adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan di mana ia hidup.
Jadi kesehatan mental yang terganggu dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, kelakuan dan kesehatan badan. Beliau menyebutkan beberapa akibat saat mengalami gangguan kesehatan mental adalah sebagian orang menjadi menarik diri dari pergaulan, menjadi garang, agresif, yang lebih serius lagi seperti frustasi.
Jejak pendapat kompas pada 21-22 Juni sebanyak 88,8 persen dari 646 mahasiswa yang dimintai pendapatnya melalui telphon pernah stres, bahkan 37 persen diantaranya sering mengalami situasi yang membuatnya depresi.
Persoalan masalah kesehatan mental ini bahkan menjadi persoalan dunia.
Dikutip dari muslimah news hasil survei menyebut bahwa lebih dari 300.000 survei di 20 negara yang mewakili hampir 60% populasi global, juga menunjukkan kaitan antara rata-rata dunia yang menjadi lebih liberal berbanding lurus dengan kondisi dunia yang lebih pesimistis.
Sungguh kondisi yang memprihatinkan, hal ini terjadi ditengah-tengah menghadapi bonus demografi dan target generasi emas.
Disampikan oleh speaker-1 Penyebab ini terjadi sebab faktor internal dan eksternal .
Faktor internal ketahanan dalam menghadapi tantangan kehidupan, mentalitas dan mindset. Sedangkan faktor eksternal persoalan sosial media memberi pengaruh terhadap gaya hidup, Hingga tak sedikit capaian dan standar hidup generasi dipengaruhi oleh apa yang mereka tonton/lihat.
Kedua faktor ini disebabkan karena sistem kehidupan yang sekuler materialistik .
Mindset materialisme meyakini perolehan barang adalah sentral kehidupan, dan tolak ukur kebahagiaan manusia bahkan generasi. Disampikan oleh Speaker-2 yaitu Bu Eka Sri Wulandari S.pd.
Sekularisme-kapitalime membuat segala standar hidup di ukur berdasarkan materi dan pengaturan kehidupan kepada kebebasan masing-masing individu, tidak ada kaitannya dengan pengaturan agama.
Sehingga dibutuhkan solusi tuntas yang membutuhkan bangunan Good System yaitu membangun sistem yang berdasarkan pada aturan Islam.
Sistem Ekonomi Islam yang mengatur kepemilikan. Dalam Islam, kepemilikan umum tidak boleh dikuasai oleh individu yang menyebabkan kesenjangan ekonomi yang sangat tajam serta menjadikan pendapatan negara tidak mampu menopang kebutuhan Publik seluruh masyarakat.
Sistem Pendidikan yang berdasarkan aqidah islam menjadikan output pendidikan memiliki ketahanan aqidah kuat tidak mudah depresi.
Serta sistem sosial yang mendorong untuk saling peduli (amar makruf nahi munkar) sehingga hal ini menjadikan masyarakat termotivasi untuk saling membantu.
Hal ini berbeda dengan sistem Sekuler-Kapitalis yang mensuasanakan sikap individualistik tak saling peduli.
Maka untuk bisa mensolusi secara tuntas problem Mental Health dibutuhkan Good Vision, Good Circle serta Good System
0 Comments
Posting Komentar