Reportase : Pemberdayaan Perempuan Dengan Islam Jadikan Hidup Sejahtera dan Mulia


Oleh: Ayu Fitria Hasanah

#InfoMuslimahJember -- Bertepatan dengan bulan pemuda, Jaringan Akivis Muslimah (JAM) for Islam Kaffah yang merupakan kumpulan dari berbagai lembaga, organisasi, komunitas pemuda, aktivis mahasiswa mengadakan acara kongres yang menghadirkan hingga belasan ribu pemuda dan puluhan lembaga. Acara kongres yang dilaksanakan ahad, 29 oktober 2023 ini mengangkat tema Empowering Girls "Jadikan Hidup Sejahtera & Mulia". Konsep acara yang dilakukan dengan hibrid menambah keseruan dan antusias peserta, sebab acara ini dilakukan di berbagai daerah di Indonesia dan saling terhubung secara online. Di Jember sendiri ada empat titik acara kongres dengan jumlah total ratusan pemuda, ada yang mengadakan di caffe atau pun di aula rumah makan di Jember. 

Pemateri pertama adalah Dr. Caria seorang pakar ekonomi, beliau berada di panggung utama yakni di Bandung dan menyampaikan materi untuk peserta kongres Bandung secara langsung serta untuk peserta di berbagai daerah melalui zoom. Beliau membahas  tentang realita kemiskinan yang sangat memprihatinkan, dan bagaimana perempuan didorong untuk bekerja secara massif untuk mengurangi kemiskinan. Beliau memaparkan kesalahan pandangan yaitu tentang perempuan tidak bekerja yang dianggap penyebab kemiskinan sebab tidak berkontribusi menambah pendapatan perkapita negara serta menjadikan kemiskinan terus meningkat. 

Padahal menurut pakar ekonomi tersebut, kemiskinan hari ini bukan disebabkan individu yang malas bekerja, melainkan karena penguasaan dan kapitalisasi yang dilakukan asing dan para kapital terhadap sumber daya – sumber daya strategis. Ketidakadilan dan kesalahan distribusi kekayaan inilah penyebab utama kemiskina masyarakat.  Terbukti bagaimana Freeport yang menguasai SDA emas, dan perusahaan-perusahaan swasta yang menguasai SDA minyak, BBM, dl. Tak hanya akar masalah, beliau pun menyampaikan bagaimana luar biasanya pengaturan ekonomi Islam yang mampu mensolusi masalah kemiskinan bahkan memberikan kesejahteraan bagi semua masyarakat. Krena Islam memiliki mekanisme distribusi ekonomi yang jelas, yaitu pengaturan kepemilikan, ada kepemilikan individu, umum, negara, sehingga tidak ada kapitalisasi SDA secara terpusat pada kapital. SDA seperti minyak bumi, baja, emas, kekayaan laut wajib diolah oleh negara yang hasilnya untuk kepentingan memenuhi segala kebutuhan rakyat.

Pemateri kedua adalah Dr. Aminatun seorang pakar pendidikan, beliau berada di panggung Surabaya dan menyampaikan materi untuk peserta kongres Surabaya secara langsung serta untuk peserta di berbagai daerah melalui zoom. Beliau membahas  tentang realita pendidikan sekuler hari ini yang semakin menyengsarakan rakyat termasuk para perempuan. Biaya pendidikan yang semkain mahal serta tuntutan  hidup yang semakin tinggi menjadikan banyak pemuda depresi dan bunuh diri.

Hal itu disebabkan karena pengaturan pendidikan dalam sekuler demokrasi tak luput dari kapitalisasi. Pendidikan menjadi barang komoditi, terbukti dari UKT yang semakin mahal, kampus yang semakin didorong menjadi PTN BH. Selain itu, pendidikan hari ini diselenggarakan untuk kepentingan ekonomi kapitalis dan korporasi, sehingga tujuan dan kurikulumnya disusun untuk memenuhi target tersebut. Mahasiswa dituntut untuk segera lulus dan bekerja dengan sederet kesulitan hari ini mencari pekerjaan yang layak. Walhasil potensi depresi semakin meningkat di tengah para pemuda.

Belum lagi persoalan krisis akhlak akibat kurikulum sekuler yang tidak berkepentingan mencetak peserta didik yang bertaqwa semakin menambah persoalan generasi. Alhamdulillah, Dr. Aminatun juga membahas solusi untuk menyelesaikan masalah pendidikan, yaitu dengan pengaturan endidikan Islam. Hanya saja, pengaturan pendidikan Islam hanya bisa dilakukan jika sistem politik dan ekonominya juga Islam. Dalam pengaturan Islam pendidikan tergolong hajat hidup dasar rakyat yang harus dipenuhi sepenuhnya oleh negara tanpa pandang bulu, tak hanya simiskin, si kaya pun gratis. Tujuan dan kurikulum pendidikannya disusun denga landasan aqidah Islam untuk membangun generasi yang berkepribadian Islam, bertaqwa dan unggul dalam ilmu sains dan teknologi.

Pemateri ketiga adalah Dr. Faizah seorang pakar sosial dan politik, beliau berada di panggung Jakarta dan menyampaikan materi untuk peserta kongres Jakarta secara langsung serta untuk peserta di berbagai daerah melalui zoom. Beliau membahas  tentang realita perempuan yang terperdaya oleh narasi sesat kesetaraan gender. Perempuan banyak menjadi korban pelecehan, beban ganda, depresi karena tuntutan harus bekerja dan menghasilkan banyak uang. Kesetaraan gender menjauhkan perempuan dari fitrohnya sebagai ibu pendidik generasi. Beliau juga menjelaskan pemahaman gender yang menyuburkan LGBT atas nama kebebasan, dampaknya pasien HIV semakin meningkat.

Dr. Faizah pun dengan detil menjelaskan konsep berpikir yang benar tentang memandang laki-laki dan perempuan, bahwa keduanya memiliki derajat yang sama, dan yang paling mulia adalah yang paling bertaqwa. Beliau menegaskan bahwa dalam Islam laki-laki dan perempuan diciptakan berbeda serta memiliki beberapa kewajiban yang berbeda. Perbedaan tersebut agar mereka saling bekerjasama. Pengaturan Islam juga mengatur masalah pergaulan dan tidak ada kebebasan dalam menentukan gender ataupun orientasi seksual. Ekpresi disorientasi seksual tergolong tindak pidana yang sangat keras dan dikenai sanksi yang keras.

Acara diakhiri dengan semua peserta berkomitmen bersama untuk menyongsong solusi Islam Kaffah untuk menyelesaikan segala persoalan negeri. Para aktivis pemuda tidak boleh egois, karena ini atalah bagian dari perintah Allah dan tanggung jawab semua umat Islam.


0 Comments

Posting Komentar